Monday, August 06, 2007

Kawan sejati hidupku .....

Suatu ketika terjadi perenungan pada diri sendiri ketika berada di sebuah perjalanan, di sebuah bus Bandung-Jakarta, karena mata tidak terlalu ingin tidur, aku berada di dekat jendela yang cukup luas memandang langit biru. Seketika itu timbul banyak sekali pemikiran-pemikiran, terutama pemikiran tentang bagaimana Semesta diciptakan, kadang-kadang pemandangan yang bagus dengan rimbunnya pepohonan di ruang pedesaan, kadang-kadang juga muncul sekepul asap tebal dari sebuah cerobong milik pabrik yang cukup besar. Ada sebuah dinamika dalam hidup ini, apa skenario yang sedang terjadi ? Hati dan Akal terus bergejolak, Tuhan pasti mendengar, karena Ia berkuasa atas segala sesuatu.
Lalu tiba saat memikirkan diri, manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan di sekitar. Lalu sampailah pada saat untuk menanyakan siapa kawan sejati diri-diri yang hina ini. Siapa kawan sejati itu, kenapa Orang dengan orang lain terlalu sering berkhianat, kawan yang khianat, istri yang khianat, suami yang khianat, bahkan Ayah Ibu pun tidak luput dari kemungkinan untuk mengkhianati anaknya. Siapa kawan yang paling setia di dalam hidup ini? Sebuah pertanyaan yang bila dipikir-pikir dan dinalar jawabannya adalah tidak ada. Kawan bagi orang yang sedang bahagia, kawan bagi orang yang sedang sedih merana, kawan bagi orang yang bergelimang harta, kawan bagi orang yang bingung dan kalut memikirkan apa yang akan dia makan esok hari, untuk dia, untuk anak-anaknya, untuk semua tanggunggannya. Siapa ? siapa ? apa istri kita ? apa kawan kita ? apa Ayah kita ? apa Ibu kita ? Siapa ? Siapa ? tidak ada satupun yang memberikan janji yang pasti.
Lalu aku mulai merasa menyadari kehadirannya, kehadiran sosok yang tidak akan pernah berdusta, tidak akan pernah mengingkari janjinya, saat ini dan untuk selamanya. Sosok yang sangat setia bagi siapapun dia, yang tidak memandang yang kuat dan yang lemah, yang tidak akan pernah lupa akan diri kita, bahkan untuk jatuhnya setetes air dari atas ke bawah bumi.
Dialah Tuhanku, Allah Sang Khalik, yang ketika aku sedang bahagia Dia lah yang memberinya, ketika aku sedang sedih, Dia jua lah yang melipurku, siapa yang tidak butuh Tuhan, semua makhluk membutuhkan Tuhan, bahkan kaca-kaca membutuhkan ijin Tuhan untuk menjadi sebuah gelas yang cantik begitu indah. Lihatlah sekitar kita, siapa yang tidak butuh Tuhan ? dan lihatlah waktu-waktu kita, kapan Tuhan tidak mengasihi kita ? gerak tangan kita, gerak mata kita. Tuhan adalah teman sejati, kau mengkhianati-Nya, Ia tetap mencintaimu, kau mendustakan-Nya, Ia tidak pernah lupa untuk memberimu karunia yang tidak akan pernah bisa kau balas.
Siapa bilang orang-orang cacat tidak punya kawan ?
Siapa bilang orang-orang buruk tidak punya kawan ?
Siapa bilang orang-orang miskin tidak punya kawan ?
Siapa bilang orang yang tersesat di sebuah Hutan tidak punya kawan ?
Siapa bilang orang-orang jahat tidak punya kawan ?
Mereka punya, bahkan Dia adalah Kawan sejati mereka, dan merekalah yang sungguh selalu berdusta terhadap kawan sejati itu, jangan bilang kalau kau punya kawan sejati, dan kau tidak akan pernah menduakannya, tidak akan pernah menikamnya, tidak akan pernah menjelek-jelekkannya, kau punya kemungkinan untuk khianat, tapi Tuhan tidak, Dia selalu bersama kita, di waktu pagi, siang, dan malam.
Tuhan, kawanilah aku selama-lamanya, karena kawan sejati pasti akan membantu, dan aku lebih suka kawan yang punya bantuan terbesar membantuku.

2 comments:

Anonymous said...

mau tau siapa kawan sejati hidup mu ngga???? yaaa iniii niiii...aq sendiri....siapa lagi yang bisa ngertiin kamu selain aq...hihihihhi

Anonymous said...

Hmm..well, kalau dipikir2 orang yang merasa tak punya kawan, seperti orang yang atheis. Karena dia lupa bahwa seperti yang lo bilang, teman sejati dalam hidup ini sesungguhnnya adalah Tuhan, gw setuju. Dan mungkin tanpa kita sadari, ketika kita benar2 merasa sendiri menghadapi semuanya kita telah menjadi bagian dari ke-atheis-an yang kita buat sendiri. Tak perlu menanyakan siapa orang atheis di sekitar kita, mungkin terkdang kita yang harus menanyakannya pada diri kita sendiri. Pemikiran yang aneh ya? heheh,,well..i just speak up my mind. thx you.